#AduGokilCornetto Behind The Scene #2
Iya ini kompetisi udah sebulan yang lalu tapi berhubung karena gue sudah bilang dipost sebelumnya akan memosting behind the scene video kami ketika malam-malam di bunderan gajah, yasudah jadilah postingan ini.
Ketika itu jam 14:30 baru aja pulang sekolah dan gue segera bergegas ke LIA untuk mengambil oral test kenaikan level. Suasana hening, gue yang ngga belajar sama sekali merasa sangat hina ketika Mr. Novan memberikan petunjuk dan gue salah tangkep! Seharusnya gue memberi saran kepada si x untuk kursus di lembaga y tetapi gue malah mempromosikan LIA. Dan jadilah, oral test ini hancur sehancur-hancur nya. Setelah dari LIA gue bergegas pulang menuju rumah lalu menyiapkan baju untuk menginap di rumah temen gue, Ica. Gue janji an sama Deta di depan Museum Lampung dan ternyata Deta lama sekali, bung. Ternyata hape deta ketinggalan dan dia harus balik lagi mengambil hapenya. Setelah celingak-celinguk menunggu di depan museum Deta pun datang dan breeeem gue pun nyampe di rumah Ica. Setelah itu, kami sholat. Setelah sholat kami segera pergi ke pos polisi deket bunderan gajah untuk meminta izin agar bisa melakukan pengambilan gambar disana. Sebut saja polisi 1, ia mengizinkan kami dan sempat bertanya-tanya. Kemudian, kami bergegas ke trotoar dekat lapangan Saburai bertemu dengan cameraman.
Ketika itu jam 14:30 baru aja pulang sekolah dan gue segera bergegas ke LIA untuk mengambil oral test kenaikan level. Suasana hening, gue yang ngga belajar sama sekali merasa sangat hina ketika Mr. Novan memberikan petunjuk dan gue salah tangkep! Seharusnya gue memberi saran kepada si x untuk kursus di lembaga y tetapi gue malah mempromosikan LIA. Dan jadilah, oral test ini hancur sehancur-hancur nya. Setelah dari LIA gue bergegas pulang menuju rumah lalu menyiapkan baju untuk menginap di rumah temen gue, Ica. Gue janji an sama Deta di depan Museum Lampung dan ternyata Deta lama sekali, bung. Ternyata hape deta ketinggalan dan dia harus balik lagi mengambil hapenya. Setelah celingak-celinguk menunggu di depan museum Deta pun datang dan breeeem gue pun nyampe di rumah Ica. Setelah itu, kami sholat. Setelah sholat kami segera pergi ke pos polisi deket bunderan gajah untuk meminta izin agar bisa melakukan pengambilan gambar disana. Sebut saja polisi 1, ia mengizinkan kami dan sempat bertanya-tanya. Kemudian, kami bergegas ke trotoar dekat lapangan Saburai bertemu dengan cameraman.
Menceritakan konsep video kita.
Melakukan perundingan.
Test pengambilan gambar. *cailaaaah*
From left to right - Ginta, Me, Deta, Ica, Melli. We were Kuntilawak Gank on #AduGokilCornetto
Ini abis ngakak-ngakak gara-gara take nya deta yang berulang kali dan action nya lucu sekali! Wkwk
Ini Ginta as the Tante K Pilek. Dia rela jadi Tante K Pilek malem-malem di bunderan gajah. Kurang horror apa lagi..
Suasana lalu-lalang Bunderan Gajah di malam hari saat kami akan melakukan take. #widih #gegayaan
Cornetto di malam hari. #bukanpostberbayar
#tsaaaaah #lemparponi #poninyaandika
Kemudian kita menyebrang dan sampailah di bunderan gajah. Para pengendara jalan pun dengan slow motion nya melirik ke arah kita, ada yang nunjuk-nunjuk, ada yang ketawa, ada yang bengong, ada yang teriak gak jelas, dan bahkan ada yang muter dua kali! Ini sesuatu. Selagi kita melakukan take pun ternyata handy cam...lowbat. Terpaksa kita harus charging selama 30 menit lalu melanjutkan kembali. Dan sampai pada akhirnya kita selesai shoot itu sekitar jam 11 malem. Jangankan hati ini, bunderan gajah aja sepi kalo jam segitu. Lalu, kita pulang dan ke rumah Ica. Gue capek, Melli capek, Ica capek, Ginta capek, Ginta capek, Ginta capek. Kita capek. Ternyata mengambil gambar itu ngga semudah yang kita bayangin. Lalu, kita pun beristirahat dan tiduuuuuuuuur!
The room
Bangun tidur buka hape #anakmudajamansekarang #lahguedong
Bangun tidur buka mata #orangjamansekarang #lahlojugadong #yaiyalahhhhh
Dan hari itu kita bener-bener capek. Tidur kurang dari waktu tidur sehat yaitu 8 jam. Dan disekolah kita "dispen" pake tanda petik. Keesokan hari nya, kita berjuang untuk mengedit video Kuntilawak ini. Dari ke rumah bang Irwan, ke lp2s sampe malem. Cenat cenut selamet sampe rumah apa engga. Well, buat film/video itu bagi gue merupakan sebuah pengorbanan. Iya, lo harus berkorban demi sesuatu hal yang lo suka. I just love doing it. Karena sesuatu hal yang paling lo suka untuk lakukan itu lah yang harus mengeluarkan banyak pengorbanan. Itu semua karena satu. Iya, niat. Bye bye fever!
Tags:
AduGokilCornetto
0 komentar